Senin, 20 Juni 2016

About Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Nama  : Hafiyya Shabrina
NPM    : 23213833
Kelas   : 3EB15
TUGAS  4         Bahasa Inggris Bisnis 2

Get Ready for MEA 

MULAI akhir 2015, seluruh negara ASEAN terlibat dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Salah satu langkah awal untuk menghadapinya adalah memilih jurusan kuliah yang tepat. Sebab, dalam MEA, satu negara bisa menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara di seluruh Asia Tenggara. Termasuk ke Indonesia yang luas dan punya banyak sumber daya alam. Alhasil, kompetisi akan makin ketat. Saingan kita bukan cuma dari Indonesia, tapi juga dari luar negeri. ’’Lapangan pekerjaan di Indonesia bisa jadi rebutan. Sebagai orang Indonesia kita jangan mau kalah dengan orang asing,’’ ungkap Dr Ir Tengku Ezni Balqiah ME, dosen Program Magister Manajemen Universitas Indonesia. Nih ada beberapa pilihan jurusan yang cukup punya prospek dalam MEA beberapa tahun mendatang. Check this out! (ver/grc/cak/c14/c23/adn)

SASTRA DAN BAHASA
Nantinya bakal banyak perusahaan dan SDM asing yang datang ke Indonesia. Untuk itu, kebutuhan buat menghubungkan bahasa antarnegara juga meningkat. Terutama bahasa Inggris yang jadi bahasa global dan bahasa Indonesia. ’’Jurusan bahasa dan sastra Indonesia ikut eksis. Soalnya, orang asing tertarik mempelajari bahasa Indonesia,’’ jelas Cicilia Deandra Maya Putri, mahasiswa Sastra Inggris Universitas Airlangga.
Bukan nggak mungkin kalau lulusan sastra dan bahasa Indonesia atau bahasa asing bakal jadi translator atau pengajar bahasa. Apalagi, ada wacana dari pemerintah bahwa para pekerja asing di Indonesia harus memahami bahasa Indonesia. Meski begitu, jurusan sastra dan bahasa nggak sekadar mempelajari bahasa aja loh. Melainkan, banyak membahas fungsi bahasa hingga hubungan personal tiap orang. Karena itu, lulusannya dinamakan sarjana humaniora (SHum).

HUBUNGAN INTERNASIONAL (HI)
Sesuai dengan namanya, jurusan ini pun nggak jauh membahas relationship antarnegara, which is sangat dibutuhkan dalam menghadapi MEA. Misalnya, dengan menjadi duta besar, international officer, atau konsultan internasional. ’’Bukan hanya antarnegara, tapi juga antar perusahaan lokal dengan asing,’’ ujar Andi Triswoyo, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada. Untuk itu, banyak mahasiswa HI yang mempelajari teori yang digunakan untuk menganalisis fenomena hubungan internasional.
Bukan hanya itu, mahasiswa HI juga sering membahas isu ekonomi, hukum, budaya, sosial, komunikasi, sastra, dan sebagainya. ’’Biasanya, kita sering mengadakan diskusi seputar isu-isu internasional. Misalnya, perkembangan MEA sampai penyelesaian negara-negara rawan konflik,’’ imbuh Andi. Selain itu, mahasiswa HI sering mendapat tugas membuat paper dengan isu yang bersangkutan. ’’Overall, kuliah di HI seru dan menantang,’’ ungkapnya.

HUKUM
Yap, mahasiswa jurusan hukum memang dipersiapkan menjadi aparat penegak dan pelayan hukum di Indonesia. Misalnya, hakim, pengacara, dan notaris. Nggak cuma bersinggungan dengan hukum nasional, tapi juga internasional. Sebab, banyaknya pengusaha barang dan jasa dari negara Asia Tenggara bisa menimbulkan sengketa hukum. That’s why, mahasiswa hukum wajib paham tentang regulasi, perjanjian, dan hukum internasional.
Eits, tapi nggak usah takut dihantui pasal-pasal yang berderet. Sebab, mahasiswa hukum sebetulnya tidak dituntut untuk menghafal, melainkan memahami. ’’Dalam kuliah, kami diberi contoh kasus dan memecahkannya serta menganalisis dengan menggunakan pasal-pasal,’’ ujar Irfan Wijaya, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Bahkan, di jurusan hukum juga sering diadakan praktik loh. ’’Misalnya, praktik hukum pidana, hukum perdata, dan hukum PTUN,’’ jelas Irfan.

EKONOMI DAN BISNIS
Menyambut era MEA 2016, bakal banyak pengusaha luar yang masuk ke Indonesia. Nah, peluang itu sebenarnya bagus banget buat memulai bisnis. Saatnya para pengusaha Indonesia bangkit dan berhenti jadi ’’penonton’’. Kalau nggak ada yang mulai, produk dalam negeri terus kalah sama produk luar yang akhirnya bikin perekonomian dalam negeri mati. Karena itu, Indonesia perlu punya banyak SDM yang mengerti bidang ekonomi dan bisnis.
Di jurusan yang mempelajari ekonomi seperti akuntansi, kita akan belajar banyak hal. Mulai saham, obligasi, analisis laporan keuangan, pajak, hingga investasi. Lulusan jurusan ekonomi dan bisnis juga fleksibel dalam mencari atau menciptakan pekerjaan. ’’Karena makin banyak perusahaan kecil maupun besar di Indonesia, tenaga di bidang ekonomi dan bisnis makin banyak dibutuhkan,’’ papar Gayo Allam, mahasiswa Akuntansi Universitas Indonesia.



            Dari berita diatas kita bisa beropini bahwa MEA sangat berhubungan dengan beberapa aspek tersebut . MEA adalah sebuah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk menghilangkan, jika tidak, meminimalisasi hambatan-hambatan di dalam melakukan kegiatan ekonomi lintas kawasan, misalnya dalam perdagangan barang, jasa, dan investasi.
            Hal ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.
            Negara kita adalah salah satu peserta MEA otomatis kita juga harus meningkatkan ilmu kita dalam beberapa biang terutama dalam bahasa, kita akan banyak berhubungan dengan masyarakat luar atau internasional karena banyak perusahaan atau SDM asing yang datang ke Indonesia nantinya begitupun sebaliknya oleh karena itu komunikasi yang baik sangat berpengaruh untuk kerjasama atas keduanya.
Tujuan utama MEA 2015 yang ingin menghilangkan secara signifikan hambatan-hambatan kegiatan ekonomi lintas kawasan tersebut, diimplementasikan melalui 4 pilar utama, yaitu
ü  ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional (single market and production base) dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang lebih bebas
ü  ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi (competitive economic region), dengan elemen peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan e-commerce;
ü  ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata (equitable economic development) dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah, dan prakarsa integrasi ASEAN untuk negara-negara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos, dan Vietnam); dan
ü  ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global (integration into the global economy) dengan elemen pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan, dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global.
            Menurut tujuan diatas salah satunya adalah daya saing ekonomi yang tinggi bukan hanya kita harus memiliki ilmu bahasa yang baik tetapi kita sebagai SDM juga harus memiliki ilmu ekonomi atau akuntansi dan sebagainya yang baik karena akan disandingkan dengan orang-orang luar.
            Kalau kita tidak memiliki ilmu yang banyak, produk dalam negeri terus kalah sama produk luar yang akhirnya bikin perekonomian dalam negeri mati. Karena itu, Indonesia perlu punya banyak SDM yang mengerti bidang ekonomi dan bisnis  serta berbahasa yang baik untuk berkomunikasi








Source:
http://kaltim.prokal.co/read/news/260662-get-ready-for-mea.html
(accessed on June, 21 2016 11:58)
http://www.gajimu.com/main/tips-karir/peluang-dan-tantangan-dalam-menghadapi-masyarakat-ekonomi-asean
(accessed on June, 21 2016 12:02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar