Nama
: Hafiyya Shabrina
NPM :
23213833
Kelas : 3EB15
TUGAS 4
Bahasa Inggris Bisnis 2
Get
Ready for MEA
MULAI
akhir 2015, seluruh negara ASEAN terlibat dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Salah satu langkah awal untuk menghadapinya adalah memilih jurusan kuliah yang
tepat. Sebab, dalam MEA, satu negara bisa menjual barang dan jasa dengan mudah
ke negara di seluruh Asia Tenggara. Termasuk ke Indonesia yang luas dan punya
banyak sumber daya alam. Alhasil, kompetisi akan makin ketat. Saingan kita
bukan cuma dari Indonesia, tapi juga dari luar negeri. ’’Lapangan pekerjaan di
Indonesia bisa jadi rebutan. Sebagai orang Indonesia kita jangan mau kalah
dengan orang asing,’’ ungkap Dr Ir Tengku Ezni Balqiah ME, dosen Program Magister
Manajemen Universitas Indonesia. Nih ada beberapa pilihan jurusan yang cukup
punya prospek dalam MEA beberapa tahun mendatang. Check this out!
(ver/grc/cak/c14/c23/adn)
SASTRA
DAN BAHASA
Nantinya
bakal banyak perusahaan dan SDM asing yang datang ke Indonesia. Untuk itu,
kebutuhan buat menghubungkan bahasa antarnegara juga meningkat. Terutama bahasa
Inggris yang jadi bahasa global dan bahasa Indonesia. ’’Jurusan bahasa dan
sastra Indonesia ikut eksis. Soalnya, orang asing tertarik mempelajari bahasa
Indonesia,’’ jelas Cicilia Deandra Maya Putri, mahasiswa Sastra Inggris
Universitas Airlangga.
Bukan
nggak mungkin kalau lulusan sastra dan bahasa Indonesia atau bahasa asing bakal
jadi translator atau pengajar bahasa. Apalagi, ada wacana dari pemerintah bahwa
para pekerja asing di Indonesia harus memahami bahasa Indonesia. Meski begitu,
jurusan sastra dan bahasa nggak sekadar mempelajari bahasa aja loh. Melainkan,
banyak membahas fungsi bahasa hingga hubungan personal tiap orang. Karena itu,
lulusannya dinamakan sarjana humaniora (SHum).
HUBUNGAN
INTERNASIONAL (HI)
Sesuai
dengan namanya, jurusan ini pun nggak jauh membahas relationship antarnegara,
which is sangat dibutuhkan dalam menghadapi MEA. Misalnya, dengan menjadi duta
besar, international officer, atau konsultan internasional. ’’Bukan hanya
antarnegara, tapi juga antar perusahaan lokal dengan asing,’’ ujar Andi
Triswoyo, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada. Untuk itu,
banyak mahasiswa HI yang mempelajari teori yang digunakan untuk menganalisis
fenomena hubungan internasional.
Bukan
hanya itu, mahasiswa HI juga sering membahas isu ekonomi, hukum, budaya,
sosial, komunikasi, sastra, dan sebagainya. ’’Biasanya, kita sering mengadakan
diskusi seputar isu-isu internasional. Misalnya, perkembangan MEA sampai
penyelesaian negara-negara rawan konflik,’’ imbuh Andi. Selain itu, mahasiswa
HI sering mendapat tugas membuat paper dengan isu yang bersangkutan. ’’Overall,
kuliah di HI seru dan menantang,’’ ungkapnya.
HUKUM
Yap,
mahasiswa jurusan hukum memang dipersiapkan menjadi aparat penegak dan pelayan
hukum di Indonesia. Misalnya, hakim, pengacara, dan notaris. Nggak cuma
bersinggungan dengan hukum nasional, tapi juga internasional. Sebab, banyaknya
pengusaha barang dan jasa dari negara Asia Tenggara bisa menimbulkan sengketa
hukum. That’s why, mahasiswa hukum wajib paham tentang regulasi, perjanjian,
dan hukum internasional.
Eits,
tapi nggak usah takut dihantui pasal-pasal yang berderet. Sebab, mahasiswa
hukum sebetulnya tidak dituntut untuk menghafal, melainkan memahami. ’’Dalam
kuliah, kami diberi contoh kasus dan memecahkannya serta menganalisis dengan
menggunakan pasal-pasal,’’ ujar Irfan Wijaya, mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Indonesia. Bahkan, di jurusan hukum juga sering diadakan praktik
loh. ’’Misalnya, praktik hukum pidana, hukum perdata, dan hukum PTUN,’’ jelas
Irfan.
EKONOMI
DAN BISNIS
Menyambut
era MEA 2016, bakal banyak pengusaha luar yang masuk ke Indonesia. Nah, peluang
itu sebenarnya bagus banget buat memulai bisnis. Saatnya para pengusaha
Indonesia bangkit dan berhenti jadi ’’penonton’’. Kalau nggak ada yang mulai,
produk dalam negeri terus kalah sama produk luar yang akhirnya bikin
perekonomian dalam negeri mati. Karena itu, Indonesia perlu punya banyak SDM
yang mengerti bidang ekonomi dan bisnis.
Di jurusan yang mempelajari ekonomi
seperti akuntansi, kita akan belajar banyak hal. Mulai saham, obligasi,
analisis laporan keuangan, pajak, hingga investasi. Lulusan jurusan ekonomi dan
bisnis juga fleksibel dalam mencari atau menciptakan pekerjaan. ’’Karena makin
banyak perusahaan kecil maupun besar di Indonesia, tenaga di bidang ekonomi dan
bisnis makin banyak dibutuhkan,’’ papar Gayo Allam, mahasiswa Akuntansi
Universitas Indonesia.
Dari berita diatas kita
bisa beropini bahwa MEA sangat berhubungan dengan beberapa aspek tersebut . MEA
adalah sebuah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk
menghilangkan, jika tidak, meminimalisasi hambatan-hambatan di dalam melakukan
kegiatan ekonomi lintas kawasan, misalnya dalam perdagangan barang, jasa, dan
investasi.
Hal ini dilakukan agar
daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik
investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.
Negara kita adalah salah
satu peserta MEA otomatis kita juga harus meningkatkan ilmu kita dalam beberapa
biang terutama dalam bahasa, kita akan banyak berhubungan dengan masyarakat
luar atau internasional karena banyak perusahaan atau SDM asing yang datang ke
Indonesia nantinya begitupun sebaliknya oleh karena itu komunikasi yang baik
sangat berpengaruh untuk kerjasama atas keduanya.
Tujuan utama MEA 2015 yang ingin
menghilangkan secara signifikan hambatan-hambatan kegiatan ekonomi lintas
kawasan tersebut, diimplementasikan melalui 4 pilar utama, yaitu
ü ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional (single
market and production base) dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi,
tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang lebih bebas
ü ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi (competitive
economic region), dengan elemen peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak
atas kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan
e-commerce;
ü ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata (equitable
economic development) dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah, dan
prakarsa integrasi ASEAN untuk negara-negara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos, dan
Vietnam); dan
ü ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian
global (integration into the global economy) dengan elemen pendekatan yang
koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan, dan meningkatkan peran serta
dalam jejaring produksi global.
Menurut tujuan diatas
salah satunya adalah daya saing ekonomi yang tinggi bukan hanya kita harus
memiliki ilmu bahasa yang baik tetapi kita sebagai SDM juga harus memiliki ilmu
ekonomi atau akuntansi dan sebagainya yang baik karena akan disandingkan dengan
orang-orang luar.
Kalau kita tidak
memiliki ilmu yang banyak, produk dalam negeri terus kalah sama produk luar
yang akhirnya bikin perekonomian dalam negeri mati. Karena itu, Indonesia perlu
punya banyak SDM yang mengerti bidang ekonomi dan bisnis serta berbahasa yang baik untuk berkomunikasi
Source:
http://kaltim.prokal.co/read/news/260662-get-ready-for-mea.html
(accessed on June, 21 2016 11:58)
http://www.gajimu.com/main/tips-karir/peluang-dan-tantangan-dalam-menghadapi-masyarakat-ekonomi-asean
(accessed on June, 21 2016 12:02)